Rabu, 28 Maret 2012

Insomnia akut stadium 6

Jika saja kamu tahu, sesungguhnya detik ini kurasakan lagi getaran hati yang sempat tersimpan dan tertinggal disudut hati terdalam yang mulai terlupakan, ketika terbuka lagi (atau mungkin sengaja kau sibakkan untuk menghancurkan keteguhan ini) disadari atau tidak, hadirmu kali ini membuatku terjatuh, sungguh. Seperti angin lalu yang melumpuhkan segala urat syaraf motorik yang dulu kokoh ketika hati ini masih bersanding dengan hatimu, kemudian memudar seiring jejak langkahmu yang perlahan meninggalkan hati yang sempat kau titipkan.

Kali ini kau hadir membawa kepingan hati yang sempat kau hancurkan, kau tawarkan lagi untuk kubalut bersama segenggam kata rindumu yang membuatku gemetar tak tertahankan. Antara obsesi dan keteguhan hati, aku ragu, sungguh tak ingin terbuai oleh hamparan pengharapan yang fana denganmu. Aku disini bersama hati yang penuh tanya, tanya akan hatiku dan hatimu yang semakin tak menentu, yang sebenarnya sama-sama tahu hanya tanya tak berujung, tak terjawab, selamanya menjadi tanya. Bahkan mungkin ketika suatu saat kutetapkan kepada siapa kelak kutambatkan hati ini, atau tidak untukmu? Aku tak tahu, keadaan ini membuatku terpuruk tak terperi.

(*untukmu yang masih menyimpan separuh hati yang enggan kupinta kembali...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes