Sabuk (belt)
Biasanya sabuk dipakai untuk memindahkan daya antara 2 buah poros yang sejajar dan dengan jarak minimum antar poros yang tertentu.
Secara umum, sabuk dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis :
1. Flat belt
2. V-belt
Secara umum, sabuk dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis :
1. Flat belt
2. V-belt
3.Circular belt
Dalam pembahasan selanjutnya penulis hanya akan membahas mengenai flat belt (sabuk datar) saja karena pemolesan permukaan kick-starter pada mesin buffing menggunakan sistem transmisi sabuk datar.
Perputaran pulley yang terjadi terus menerus akan menimbulkan gaya sentrifugal (centrifugal force) sehingga mengakibatkan peningkatan kekencangan pada sisi kencang/ tight side (T1) dan sisi kendor/ slack side (T2). Perbandingan antara tight side (T1) dengan slack side (T2) ditunjukan dengan persamaan :
Perubahan tegangan tarik yang terjadi pada sabuk datar yang disebabkan oleh gesekan antara sabuk dengan pulley akan menyebabkan sabuk memanjang atau mengerut dan bergerak relatif terhadap permukaan pulley, gerakan ini disebut dengan elastic creep. Sehingga bila jarak sumbu yang telah ditentukan (y) dalam persamaan :
dengan panjang sabuk yang digunakan seakan-akan tidak dapat digunakan sebagai pendekatan matematis dalam mengatur ketegangan sabuk jika kekencangan sabuk hanya ditinjau dari segi jarak sumbu saja. Oleh karena itu pada sabuk tersebut perlu digunakan idler pulley ataupun ulir pengatur jarak sumbu sehingga ketegangan sabuk dapat diatur dan jarak sumbu yang diperoleh melalui pendekatan empiris diatas merupakan jarak sumbu minimal yang sebaiknya dipenuhi dalam perancangan sabuk.
Pulley
Deskripsi umum.
Pulley dapat digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros satu ke poros yang lain melalui sistem transmisi penggerak berupa flat belt, V-belt atau circular belt. Perbandingan kecepatan (velocity ratio) pada pulley berbanding terbalik dengan diameter pulley dan secara matematis ditunjukan dengan pesamaan : D1/D2 = N2/N1
Berdasar material yang digunakan, pulley dapat diklasifikasikan dalam :
1. Cast iron pulley
2. Steel pulley
3. Wooden pulley
4. Paper pulley
Dasar perancangan.
dengan panjang sabuk yang digunakan seakan-akan tidak dapat digunakan sebagai pendekatan matematis dalam mengatur ketegangan sabuk jika kekencangan sabuk hanya ditinjau dari segi jarak sumbu saja. Oleh karena itu pada sabuk tersebut perlu digunakan idler pulley ataupun ulir pengatur jarak sumbu sehingga ketegangan sabuk dapat diatur dan jarak sumbu yang diperoleh melalui pendekatan empiris diatas merupakan jarak sumbu minimal yang sebaiknya dipenuhi dalam perancangan sabuk.
Pulley
Deskripsi umum.
Pulley dapat digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros satu ke poros yang lain melalui sistem transmisi penggerak berupa flat belt, V-belt atau circular belt. Perbandingan kecepatan (velocity ratio) pada pulley berbanding terbalik dengan diameter pulley dan secara matematis ditunjukan dengan pesamaan : D1/D2 = N2/N1
Berdasar material yang digunakan, pulley dapat diklasifikasikan dalam :
1. Cast iron pulley
2. Steel pulley
3. Wooden pulley
4. Paper pulley
Dasar perancangan.