Rabu, 28 Maret 2012

Karena percaya, itu saja.

Teralalu menggebu mungkin, atau hanya ambisi semu? Aku tak tahu. Sampai detik ini pun, tidak ada yang berani menjamin kesungguhannya. Hanya percaya, itu saja. Seperti aku dan kamu sama percaya jika esok mentari akan terbit dari timur (lagi), sekalipun malam ini kita tidur ditempat masing-masing  menghadap arah yang kita sendiri tidak tahu pasti. Tetapi percaya, itu saja. Menuju ke satu titik tetapi berlainan arah, tak masalah. Bagiku aku dan kamu sama tahu. Urusan siapa yang sampai duluan, tak jadi soal. Aku adalah aku, dan kamu adalah kamu. Saling percaya, itu saja. Dengan segala keterbatasan yang sama-sama kita miliki, dengan berbekal pengharapan yang tulus dan kepercayaan yang lahir dari hati, tiba disatu tujuan yang sama-sama...

Insomnia akut stadium 6

Jika saja kamu tahu, sesungguhnya detik ini kurasakan lagi getaran hati yang sempat tersimpan dan tertinggal disudut hati terdalam yang mulai terlupakan, ketika terbuka lagi (atau mungkin sengaja kau sibakkan untuk menghancurkan keteguhan ini) disadari atau tidak, hadirmu kali ini membuatku terjatuh, sungguh. Seperti angin lalu yang melumpuhkan segala urat syaraf motorik yang dulu kokoh ketika hati ini masih bersanding dengan hatimu, kemudian memudar seiring jejak langkahmu yang perlahan meninggalkan hati yang sempat kau titipkan. Kali ini kau hadir membawa kepingan hati yang sempat kau hancurkan, kau tawarkan lagi untuk kubalut bersama segenggam kata rindumu yang membuatku gemetar tak tertahankan. Antara obsesi dan keteguhan hati,...

Perginya Sang Maestro sejati, Superhero Tiada Tanding

Ketika masih kecil, sesosok superhero idolaku paling hebat tiada tanding. Ketika teman-temanku denga hingar bingar mengidolakan Power Ranger, Fantastic 4, Doraemon, Jaka Sembung, Jaka Tingkir, sampai Jaka Suara (baca : Bang Haji Rhoma Irama) tetapi idolaku yang satu ini sangat istimewa bukan buatan. Dengan baju tempurnya yang sangat maskulin, topi koboy hitam, baju lengan panjang hitam, celana panjang hitam tak lupa kulitnya yang mulai menghitam. Semua serba hitam, luar biasa. Teman setianya si Belalang Tempur (baca : Sepeda Kumbang) pun hitam, lengkap dengan aksesoris yang nyentrik sekali. Jok kulit dengan pegas dibawahnya, setang kemudi yang dinaikkan sedikit, dua roda raksasa super besar, lampu senter yang dapat menyala...

Catatan (menjelang) Ahir Tahun 2011

Belum tuntas kasus kerusuhan dan pembantaian di Papua, muncul lagi kasus serupa di Mesuji Lampung dan sekitarnya. Pun belum tuntas, kini media disibukkan dengan kasus yang lagi-lagi serupa dengan deretan kasus-kasus diatas, kerusuhan dan pembantaian di Bima NTB. Dan tidak menutup kemungkinan masih banyak kasus serupa dibelahan bumi Indonesia yang tidak terliput oleh media, mungkin terlalu banyaknya atau bahkan sengaja disembunyikan oleh oknum tertentu. Parahnya (dan mudah-mudahan kali ini salah) adalah serangkaian deretan kasus yang saling terkait motifnya (sumber : dari beberapa media). Seribu satu alasan yang mungkin dibenarkan dan mungkin pula disalahkan. Belum lagi kasus pidana korupsi yang tertumpuk bertindihan tanpa ada penyelesaian...

Kamis, 14 Juli 2011

"Error"

Seperti kemarin dan sebelumnya, aku disini, masih disini. Diantara buritan ilalang di hamparan ladang tak berujung, bak kenari tua dirudung masa, ditinggalkan kawanan, meratap sendiri. Sampai disuatu siang yang terik, perlahan angin berhembus menghimpun serpihan awan yang menjadi gulungan mendung kelabu, aku disini, sendiri tak mampu berdidri melawan gemuruh dan hantaman hujan dan badai. Ingin berlari sekuat tenaga, kemudian membentangkan sayap yang sudah tak bertenaga, terbang meninggalkan tumpukan jerami yang menghalangiku dari pandangan untuk mengejarmu, disisa nafas trahir kuterjatuh, tak mampu, nyatanya ku tak sanggup berdiri, aku terkapar, kalah. Meratapi diri, berteriak, tak ada satu pun yang peduli. ————- hening ————— Kuterjaga diantara lalu lalang warga kota ini,...

Kamis, 21 April 2011

Catatan "Kaki Lima"

Sedikit saja kita mebicarakan kaitannya antara Pemuda, Lapangan Kerja dan Pemerintah, ternyata terdapat garis linier yang sangat kontras jika dikaji dengan persoalan remeh-temeh ekonomi "Jaman Sekarang". Tidak sedikit pemuda negeri ini (menurut saya, bahkan saya sendiri) yang masih terdoktrin dengan pola fikir [maaf] "Primitif", misalnya : "Kalau saya lulus besok, saya akan bekerja di perusahaan ini dan itu (sambil berapi-api menunjuk beberapa perusahaan bonafid lokal dan luar), apapun alasannya dan apapun caranya". Dan sangat jarang sekali yang berfikir : "Bagaimanapun caranya, saya akan menciptakan lapangan kerja". Seandainya saja setiap lulusan menciptakan perusahaan mandiri (taruhlah perusahaan tahu dan tempe). Misal setiap...

Kamis, 10 Maret 2011

Cincinmu belum ada yang memiliki Bu, maafkan..

Masih terduduk di bangku taman kota ini, terdiam, diantara hiruk pikuk warga Jakarta. Aku disini, sendiri, terasa sepi di keramaian kota ini. Meresapi harum tanah yang di jilat hujan, menikmati desiran angin Jakarta malam ini, dingin. Gemerlap temaram lampu taman kota dan desir hujan malam ini, tak mengusikku dari lamunan ini, renungan ini. Teringat kata-kata bijak pamanku ketika bertamu di rumahnya dengan ibuku saat itu, sangat sederhana, tetapi sungguh dahsyat sarat dan maknanya, hingga menyadarkanku akan keegoisan ini. “Kau tak lihat senyum manis ibumu, tawa renyahnya setiap menggendong anakku? Lihatlah.. Saya rasa beliau akan lebih bahagia jika yang digendong adalah anakmu, cucunya. Apakah kau tidak ingin memberikan kebahagiaan untuk ibumu...

Page 1 of 1312345Next
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes